TULANG BAWANG GS – Merasa memiliki kerabat dekat yang berprofesi sebagai anggota kepolisian dan wartawan nasional, Kepala Sekolah SDN 1 Purwajaya, Stefanus Dentyo Wiyanjono, dinilai bersikap arogan dan mengabaikan peraturan dalam pelaksanaan program revitalisasi sekolah. Hal itu disampaikan pada Selasa (7/10/2025).
“Saya sebelum dapat revitalisasi sekolah ini, sudah konsultasi dengan keluarga yang berprofesi sebagai media nasional dan saudara di kepolisian yang bertugas di Polda,” ujar Stefanus Dentyo Wiyanjono kepada wartawan.
Pernyataan tersebut memunculkan kecurigaan adanya “bekingan” dalam pelaksanaan program revitalisasi di SDN 1 Purwajaya. Dugaan itu mengarah pada kemungkinan adanya penyimpangan yang menjadikan program pemerintah tersebut sebagai ladang bancakan oknum tertentu.
Padahal, tujuan utama program revitalisasi sekolah adalah untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan belajar yang layak, aman, serta mendukung proses pembelajaran yang optimal. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Namun, bila pelaksanaan program tersebut justru sarat kepentingan dan dilakukan tanpa memperhatikan aturan, maka kualitas hasil pembangunan maupun mutu proses belajar mengajar menjadi diragukan.
Indikasi pengabaian keselamatan siswa dan pekerja konstruksi pun semakin memperkuat dugaan adanya ketidaktertiban pelaksanaan proyek. Terlebih, aspek teknis seperti mekanisme belanja dan penyusunan SPJ disebut-sebut rentan dimanipulasi. (Agus).





