Gubernur Lampung Resmikan Lampung Refinery, Tandai 50 Tahun Cargill di Indonesia

LAMPUNG GS – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, meresmikan Lampung Refinery PT Pacrim Nusantara Lestari Foods sekaligus menandai perjalanan 50 tahun Cargill beroperasi di Indonesia, Senin (20/10/2025). Acara peresmian berlangsung di Cargill Main Office, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kehadiran Cargill di Provinsi Lampung. Menurutnya, investasi perusahaan berskala global ini menegaskan posisi Lampung sebagai daerah yang memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya alam, tenaga kerja, maupun infrastruktur yang mendukung.

“Kehadiran Cargill menegaskan bahwa Lampung telah menjadi pilihan strategis bagi investasi global,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menambahkan, Lampung kini tengah bergerak cepat dari sentra produksi pertanian menuju pusat industri pengolahan. Keberadaan Lampung Refinery menjadi bukti nyata transformasi ekonomi daerah menuju sektor industri bernilai tambah.

“Saat ini, sekitar 30 persen PDRB Lampung berasal dari sektor pertanian dan perkebunan, sementara industri pengolahan baru mencapai 19 persen. Ke depan, kami menargetkan peningkatan signifikan pada sektor industri pengolahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gubernur menyoroti pentingnya fasilitas refinery bagi petani lokal. Dengan luas kebun kelapa sawit sekitar 190 ribu hektare di Lampung, sebagian besar diusahakan oleh rakyat. Keberadaan Lampung Refinery diharapkan dapat memperkuat rantai pasok, menstabilkan harga, dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi petani.

“Refinery ini akan menjadi daya ungkit bagi petani, menstabilkan harga, serta mendorong semangat replanting,” ungkapnya.

Selain berdampak pada sektor hulu, keberadaan Lampung Refinery juga diyakini memperkuat sektor hilir seperti logistik, transportasi, dan industri turunan lainnya. Dengan investasi mencapai 200 juta dolar Amerika atau sekitar Rp3,3 triliun, fasilitas ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta ton minyak kelapa sawit per tahun.

“Ini bukan hanya langkah besar bagi Cargill, tetapi juga bagi masa depan industri pengolahan hasil pertanian di Indonesia. Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus mendukung dunia usaha melalui peningkatan kualitas infrastruktur, digitalisasi layanan publik, penyederhanaan perizinan investasi, serta menciptakan iklim usaha yang kompetitif dan kondusif,” tegas Gubernur Mirza.

Ia juga mengapresiasi komitmen Cargill yang tidak hanya membawa teknologi modern, tetapi juga semangat pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Gubernur berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha seperti Cargill dapat menjadi teladan nyata semangat Sai Bumi Ruwa Jurai dalam membangun daerah.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap iklim investasi nasional.

“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Keberadaan Lampung Refinery akan memberikan efek berganda bagi perekonomian regional, khususnya dalam memperkuat rantai nilai industri kelapa sawit di Lampung,” ujarnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *